Minggu, 08 November 2015

Konsep Dasar Manajemen



KONSEP DASAR MANAJEMEN

A.    Kerangka Konsep
Shrode Dan Voich (1968), menyatakan bahwa Kerangka Dasar Manajemen meliputi : “Philosophy, Asumtions, Principles, and Theory, which are basic to the study of any discipline of management”. Secara sederhana dikatakan bahwa falsafah merupakan pandangan atau persepsi tentang kebenaran yang dikembangkan dari berpikir praktis. Falsafah seorang manajer dijadikan dasar untuk membuat asumsi-asumsi tentang lingkungan, peran organisasinya, dan dari asumsi ini lahir prinsip-prinsip yang dihubungkan dengan kerangka atau garis besar untuk bertindak. Seperangkat prinsip yang berkaitan satu sama lain dikembangkan dan diuji dengan pengalaman sebelum menjadi suatu teori. Untuk menjadi seorang manager, suatu teori tentang manajemen sangat berfungsi dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul. Oleh karena itu, falsafah, asumsi, prinsip-prinsip, dan teori tentang manajemen merupakan landasan manajerikal yang harus dipahami dan dihayati oleh manajer.[1]

B.     Deskripsi Konsep
Beberapa deskripsi konsep :[2]
1.      Esensi Falsafah Manajemen
Setiap jenis pengetahuan manajemen mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epismologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan manajemen tersebut disusun. Ketiganya saling berkaitan (sistem).Persoalan utama yang dihadapi oleh setiap epismologi pada dasarnya bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar dengan memperhitungkan aspek ontologi dan aksiologi. Demikian juga halnya dengan masalah mengenai dunia empiris yang akan digunakan sebagai alat untuk meramalkan dan mengendalikan peristiwa atau gejala yang muncul. Di dalam pengetahuan manajemen, falsafah pada hakikatnya menyediakan seperangkat pengetahuan (a body of related knowledge) untuk berpikir efektif dalam memecahkan masalah-masalah manajemen.Ini merupakan hakikat manajemen sebagai suatu disiplin iklmu dalam mengatasi masalah organisasi berdasarkan pendekatan yang intelegen.
2.      Esensi Teori Manajemen
Teori manajemen mempunyai peran (role) atau membantu menjelaskan periaku organisasi yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas, dan kepuasan (satisfaction). Karateristik teori manajemen secara garis besar dapat dinyatakan : 1) mengacu pada pengalaman empirik, 2) adanya keterkaitan antara satu teori dengan teori lain, 3) mengakui kemungkinan adanya penolakan. Di dalam proses manajemen digambarkan fungsi-fungsi manajemen secara yang ditampilkan ke dalam perangkat organisasi dan mulai dikenal sebagai teori manajemen klasik.
Menurut teori manajemen klasik, pilar-pilar manajemen klasik terdiri dari empat (4)pilar : pembagian kerja, proses skalar fungsi-fungsi, struktur, rentang pengawasan.Salah satu teori klasik yang tergolong paling tua adalah manajemen ilmiah (scientific management theory) yang dipelopori oleh Henry Fayol. Tergolong ke dalam teori klasik ini yaitu : tentang Studi Waktu dan Gerak (Gilberth), Administrasi (Fayol) Birokrasi (Weber). Teori Neoklasik seringkali dikaitkan dengan pendekatanperilaku, yaitu Teori Kebutuhan Manusia (Maslow), Teori X,Y (McGregor), Teori Kepribadian dan Organisasi (Cris Argyris), Selanjutnya teori modern yaitu General System Theory (Barnard), Contingency pimpinan situasional (Fiedler), Hubungan bagian dalam sistem dan lingkungan (Ludwig von Bertalanffy). Dengan berkembangnya aliran klasik, kemudian dikenal sebagai proses manajemen dan pendekatan operasional.
3.      Esensi Prinsip Manajemen
Pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam praktik manajemen antara lain :
1) menentukan cara kerja, 2) pemilihan pekerja dan pengembangan keahliannya, 3) pemilihan prosedur kerja, 4) menentukan batas-batas tugas,  5) mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas, 6) melakukan pendidikan dan latihan, 7) menentukan system dan besarnya imbalan.
Semuanya itu dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja. Dalam kaitannya dengan prinsip dasar manajemen, Fayol mengemukakan sejumlah prinsip, yaitu : pembagian kerja, kejelasan dalam wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah, lebih memprioritaskan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, pemberian kontra prestasi, sentralisasi, rantai skalar, tertib, pemerataan, stabilitas dalam menjabat, inisiatif dan semangat kelompok. Keempat belas prinsip dasar tersebut dijadikan patokan dalam praktik manajerial dalam melakukan manajemen yang berorientasi kepada sasaran, manajemen yang berorientasi kepada orang, manajemen yang berorientasi kepada orang, manajemen berorientasi kepada struktur dan manajemen berdasarkan informasi.
C.    Konsep Manajemen
Dalam setiap perusahaan selalu ada manajer, baik perusahaan besar, sedang, maupun kecil. Manajer berperan untuk melakukan pengambilan keputusan-keputusan yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, mengkoordinir dan mengintegrasikan penggunaan sumber daya yang ada dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.Selain manajer, dalam perusahaan juga terdapat kelompok pelaksana yaitu orang-orang yang aktivitasnya adalah langsung menghasilkan produk/jasa perusahaan.Tujuan manajemen ini adalah mengubah sumber daya yang ada agar menjadi suatu hasil yang memiliki nilai untuk mencapai sasaran perusahaan.Oleh karena itu, perusahaan yang melakukan bisnis dengan sukses biasanya selalu memiliki manajemen yang baik.[3]
Konsep manajemen dapat diwujudkan seperti mengambil keputusan, memberi perintah, menetapkan kebijakan, mengalokasikan sumber daya dan mengarahkan aktivitas (pekerjaan) orang lain dalam mencapai tujuan. Manajemen menentukan tujuan dan berusaha mencapainya dengan memadukan pengetahuan dan keahliannya, dengan ketrampilan serta pengalaman para karyawannya dalam suatu organisasi.[4]

D.    Konsep ABM
Activity based management (ABM) adalah pendekatan manajemen yang memusatkan pengelolaan pada aktivitas dengan tujuan untuk melakukan improvement berkelanjutan terhadap terhadap value yang dihasilkan bagi customer, dan laba yang dihasilkan dari penyediaan value tersebut. ABM terdapat dua frasa penting : 1) perusahaan pengelolaan pada aktivitas untuk improvement berkelanjutan terhadap customer value dan  2) pemusatan pengelolaan pada aktivitas untuk menghasilkan laba dari penyediaan value bagi customer.[5]

E.     Definisi Manajemen
Istilah manajement berasal dari kata kerja to manage berarti control.Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan mengendalikan, menangani, atau mengelola. Kata manajemen juga berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Dan kata-kata tersebut digabungkan menjadi kata manager yang artinya menangani. [6]
Pengertian manajemen menurut beberapa ahli:[7]
1.      Mary Parker Follet menyatakan bahwa manajemen adalah the art of getting things done through people, yaitu sebagai suatu seni untuk mendapatkan segala sesuatu dilakukan melalui orang lain. Hal ini meminta perhatikan pada kenyataan bahwa manajer mencapai tujuan organisasi dengan mengatur orang lain untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan, tanpa melakukkan pekerjaan sendiri.
2.      Drucker menyatakan manajemen merupakan praktik spesifik yang mengubah sekumpulan orang menjadi kelompok yang efektif, berorientasi pada tujuan, dan prokduktif.
3.      Dubrin mengartikan  manajemen sebagai suatu proses menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi planning dan decision making, organizing, leading, dan controlling.
4.      Stoner dan Freeman menyatakan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengawasi pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapaitujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.
5.      Robbins dan Coultar menyatakan manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Efisiensi menunjukkan hubungan antara input dan output dengan mencari biaya sumber daya minimum, sedangkan efektif menunjukkan makna pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
6.      Luther Gulick mengartikan  manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.
7.      John F. Mee menyatakan manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat.
8.      George R. Terry
Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang masing-masing bidang tersebut digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula.
9.      Skinner & Ivancevich
Manajemen dapat didefinisikan sebagai penggunaan perencanaan, pengorganisasian, pengerjaan, pengarahan, dan fungsi pengendalian dalam cara yang paling efisien untuk mencapai sasaran.

Secara umum manajemen diartikan pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja.[8] Secara khusus manajemen berarti sebagai suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah ditentukan dapat diwujudkan. Dengan perkataan lain manajemen merupakan kegiatan pimpinan perusahaan bersama manajer lain untuk (1) melakukan perencanaan terhadap tindakan-tindakan yang akan dilakukan, (2) mengorganisasi SDM untuk melakukan tindakan-tindakan yang direncanakan, (3) mengarahkan dan (4) mengawasi pelaksanaannya.[9]



F.     Manajemen Sebagai Ilmu
Pada awalnya manajemen belum dapat dikatakan sebagai teori karena teori harus terdiri dari konsep-konsep yang secara sistematis dapat menjelaskan dan meramalkan apa yang akan terjadi  dan membuktikan ramalan itu berdasarkan penelitian. Setelah dipelajari selama beberapa zaman, manajemen telah memenuhi persyaratan sebagai bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang-orang bekerja sama. Menurut Gulick manajemen menjadi suatu ilmu, jika teori-teorinya mampu menuntun manajer dengan memberi kejelasan bahwa apa yang meramalkan akibat-akibat dari tindakan-tindakannya.[10]
G.     Manajemen Sebagai Seni
Menurut Mary Parker Follet (Stoner, 1986) manajemen sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang.(The art getting things done through people). Definisi ini perlu mendapat perhatian karena berdasarkan kenyataan ,manajemen mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain. Hal senada juga diungkapkan oleh Henry M. Botinger, manajemen sebagai suatu seni membutuhkan tiga (3) unsur, yaitu :pandangan, pengetahuan teknis, dan komunikasi. Ketiga unsur tersebut terkandung dalam manajemen.Oleh karena itu, ketrampilan perlu dikembangkan melalui pelatihan manajemen, seperti halnya melatih seniman.Dapat disimpulkan manajemen sebagai seni artinya kemampuan pengelolaan sesuatu itu merupakan seni menciptakan (kreatif).[11]

H.    Unsur-unsur Manajemen[12]
Menurut Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert V. manajemen mempunyai lima unsur (5M), yaitu :
1.      Men (manusia)
2.      Money (uang)
3.      Materials (materi)
4.      Machines (mesin-mesin)
5.      Methods (metode)
Peterson O.F., member of Indiana Univercity memasukkan unsur mesin ke dalam material dan metode diberi istilah the use sehingga katanya, “Management is the use of man, money, and materials to achieve a common goal”. Ada lagi seorang ahli bernama Mooney James D., 1945, ia memasukkan unsur-unsur uang, material dan mesin ke dalam istilah yang disebut fasilitas sehingga unsur-unsur manajemen adalah
1.      Men (manusia)
2.      Facilities (fasilitas-fasilitas)
3.      Method (metode)
George R. Terry dalam bukunya Principle of Management mengatakan   ada  enam (6) sumber daya pokok dari manajemen, yaitu :
1.      Men and women (manusia)
2.      Materials ( materi)
3.      Machines (mesin-mesin)
4.      Method (metode)
5.      Money (uang)
6.      Markets (pasar-pasar)
Sistematika dari keempat pandangan para ahli itu jelas menunjukkan, manusia merupakan unsur manajemen yang pokok dan sarana terpenting dari setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Manusia tidak dapat disamakan dengan benda, ia mempunyai perasaan, pikiran, harapan, serta gagasan. Berbagai macam aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tuuan dan aktivitas itu dapat kita tinjau dari sudut proses, seperti planning,staffing,dll atau dapat pula kita tinjau dari segi bidang seperti penjualan, produksi, keuangan, personalitas,dll. Untuk melakukan aktivitas tersebut kita membutuhkan manusia untuk mencapai tujuan.
Untuk melakukan berbagai aktivitas diperlukan uang, seperti upah dan gaji bagi orang-orang yang membuat perencanaan, mengadakan pengawasan, bekerja dalam proses produksi, membeli bahan-bahan, peralatan-peralatan, dll. Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuannya tercapai. Kegagalan atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit banyak ditentukan atau dipengaruhi ole perhitungan atau ketelitian dalam menggunakan uang.
Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan material atau bahan-bahan, karena dianggap pula sebagai alat atau sarana manajemen untuk manajemen untuk mencapai tujuan.Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagai pembantu mesin seperti terlihat sebelum masa revolusi industri malahan telah menjadi sebaliknya, mesin telah berubah kedudukannya menjadi sebagai pembantu bagi manusia.
Untuk melakukan secara berdaya guna dan berhasil guna, maka manusia dihadapkan kepada berbagai alternative metode atau cara kerja. Oleh karena itu, metode atau cara kerja dianggap pula sebagai sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan. Misalnya : dikenal berbagai metode atau cara mengajar, seperti ceramah bervariasi, metode khusus, metode instan, permainan, aturan main, dll. Berbagai metode itu tentu berbeda daya guna dan hasil gunanya untuk mencapai suatu tujuan pendidikan tertentu.
Bagi badan yang bergerak di bidang industri, maka sarana manajemen penting lainnya adalah markets atau pasar. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan perusahaan industry akan tidak mungkin tercapai. Permasalan pokok bagi suatu perusahaan industi adalah minimal mempertahankan pasar yang sudah ada, bila mungkin mencapai pasar baru bagi hasil produksinya.Oleh karena itu salah satu sarana manajemen terpenting lainnya khususnya perusahaan yang bertujuan untuk mencari laba, adalah pasar.[13]
I.       Tingkatan-tingkatan Manajemen[14]
1.                  Manajemen puncak (top management) yaitu manajemen eksekutif yang terdiri dari presiden direktur, wakil pesiden direktur dan eksekutif yang bertangungjawab berbagai fungsi seperti pemasaran, pembelian, perekayasaan (engineering), pabrikasi, keuangan dan akuntasi. Aktivitas manajemen eksekutif berkaitan dengan keputusan tentang ekspansi, pengembangan perusahaan, pembagian dividen, dll.
2.                  Manajemen menengah (middle management) yang meliputi departemen, manajer divisi, manajer cabang. Aktivitas manajemen tingkat menengah berkaitan dengan keputusan dan kebijakan jangka menengah suatu perusahaan atau organisasi, misalnya keputusan tentang peningkatan kualitas produk, redesain produk, pengembangan produk, pengembangan daerah pemasaran,dll.
3.                  Manajemen operasi (lower or operation management) yang terdiri dari para penyedia (supervisor), mandor, kepala regu dan yang setingkat. Aktivitas manajemen operasi ini berkaitan dengan keputusan dan kebijakan jangka pendek suatu perusahaan atau organisasi, misalnya pencapaian target produksi pada periode tertentu, peningkatan prokdutivitas, efisiensi, dll.
Semua tingkatan manajemen tersebut, memerlukan data biaya yang harus disajikan secara sistematis dalam melaksanakan fungsi manajemen yaitu menentukan tujuan perusahaan, dan merealisasi atau mencapai tjuan tersebut secara efektif dan efisien. Jika anda pergi tanpa tujuan yang jelas, maka setiap jalan akan membawa anda ke tujuan dan tujuan itu tidak akan pernah dapat dicapai. Kalapun tercapai hasilnya tidak optimal, oleh karena itu perusahaan atau organisasi didirikan harus mempunyai tujuan(objective) dan sasaran (goal).
J.      Fungsi Manajemen[15]
Louis A. Allen didalam bukunya “The Professional of Management” , pekerjaan manajer itu mencakup empat (4) fungsi, yaitu :
1.                  Memimpin (leading)
Memimpin adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer agar orang-orang lain bertindak. Dalam pengertian manajemen, memimpin bukanlah proyeksi dari sifat pribadi, melainkan merupakan suatu jenis pekerjaan khusus yang terdiri dari keahlian yang dapat dikelompokkan ke dalam golongan yang sama sehingga menuntut dirinya sebagai seorang generalist.
Fungsi leading ini terdiri dari berbagai kegiatan, yaitu :
a.       Mengambil keputusan ( decision making)
b.      Mengadakan komunikasi (communicating)
c.       Memberikan motivasi (motivating)
d.      Memilih orang-orang (selecting people)
e.       Mengembangkan orang-orang (developing people)
2.      Merencana (planning)
Meliputi berbagai kegiatan, yaitu :
a.       Meramalkan (forescating)
Pekerjaan manajer dalam memperkirakan waktu yang akan datang.
b.      Menetapkan maksud dan tujuan (establishing objective)
Pekerjaan manajer dalam menentukan tujuan atau sasaran-sasaran (goal or target).
c.       Mengacarakan (programming)
Menetapkan urutan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
d.      Mengatur tata waktu (scheduling)
Menetapkan urutan yang tepat.Hal ini sangat penting agar semua tindakan dapat berhasil dengan baik.
e.       Menyusun anggaran belanja (budgeting)
Mengalokasikan sumber daya yang ada.
f.       Mengembangkan prosedur (developing procedures)
Menormalisasikan cara-cara pelaksanaan pekerjaan (standardize).
g.      Menetapkan dan menafsirkan kebijaksanaan-kebijaksanaan (establishing and interpreting)
Menerapkan dasar-dasar pelaksanaan pekerjaan.
3.                  Menyusun (organizing)
Kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam mengatur dan menghubungkan pekerjaan yang dilakukan seingga dapat dilaksanakan dengan efektif oleh orang lain (karyawan). Fungsi management organizing meliputi :
a.       Designing Organization Structure
(merencanakan struktur organisasi)
Menyusun peerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan, menggolongkan pekerjaan agar merupakan kesatuan organisasi yang seimbang, dan menentukan tanggung jawab dalam tiap-tiap jabatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
b.      Delegating Responsibility and Authory
(mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang)
Mempercayakan tanggungjawab dan wewenang kepada orang lain, serta menetapkan pertanggungjawaban (accountability) untuk hasil yang dicapai.
c.       Establishing Relationship
(Menetapkan hubungan-hubungan pelaporan (reporting relationship) antara bawahan masing-masing dan antara kelomok sendiri dengan kelompok lain.
4.                  Mengawasi dan meneliti (controlling), yaitu menentukan langkah-langkah yang lebih baik.
Pekerjaan manajer dalam menilai dan mengatur pekerjan yang diselenggarakan dan yang telah selesai. Cara-cara pengawasan dalam manajemen diperoleh melalui :
a.       Developing permormance standard (perkembangan tingkat/derajat pekerjaan)
Pekerjaan yang harus terselesaikan oleh manajer dalam menetapkan alat-alat pengukuran (yard-stick).Dengan alat itu, dinilainya hasil pekerjaan orang yang harus melapor kepadanya.Ukuran-ukuran ini dapat diambil dari tujuan organisasi, kebijaksanaan-kebijaksanaan dan angaran belanja yang ditetapkan dan direncanakan.
b.      Measuring performance (pengukuran hasil pekerjaan)
Menetapkan status pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan yang telah selesai.Hal ini dapat dicapai melalui pengamatan, laporan dan catatan berbagai kegiatan.
c.       Evaluating results (penilaian hasil pekerjaan)
Menetapkan arti perbedaan-perbedaan dan kekecualian-kekecualian dengan cara membandingkan hasil pekerjaan yang sebenarnya dengan ukuran hasil pekerjaan.
d.      Taking corrective action (pengambilan tindakan perbaikan)
Meluruskan dan mengadakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpanan yang terjadi.
Setiap manajer atau pimpinan harus menjalankan fungsi tersebut di dalam organisasi sehingga hasilnya merupakan suatu keseluruhan yang sistematik.
Koontz Harold dan O’Donel Cyril menyebutkan terdapat lima fungsi pokok dalam manajemen, yaitu :
1.      Planning
2.      Organizing
3.      Staffing
4.      Directing and leading
5.      Controlling

George R. Terry merumuskan fungsi manajemen menjadi empat fungsi   pokok, yaitu :
1.      Planning
Kegiatan yang menentukan berbagai tujuan dan penyebab tindakan-tindakan selanjutnya.
a.       Menjelaskan, memantapkan dan memastikan tujuan yang dicapai.
b.      Meramalkan peristiwa atau keadaan pada waktu yang datang.
c.       Memperkirakan kondisi-kondisi pekerjaan yang dilakukan.
d.      Memilih tugas yang sesuai untuk pencapaian tugas.
e.       Membuat rencana secara menyeluruh dengan menekankan kreativitas agar diperoleh sesuatau yang baru dan lebih baik.
f.       Membuat kebijaksanaan, prosedur, standard dan metode-metode untuk pelaksanan kerja.
g.      Memikirkan peristiwa dan kemungkinan akan terjadi.
h.      Mengubah rencana sesuai dengan petunjuk hasil pengawasan.
2.      Organizing
Kegiatan membagi pekerjaan di antara anggota kelompok di antara anggota kelompok dan membuat ketentuan dalam hubungan-hubungan yang diperlukan.
a.       Membagi pekerjaan ke dalam tugas-tugas operasional.
b.      Mengelompokkan tugas-tugas ke dalam posisi-posisi secara operasional.
c.       Menggabungkan jabatan-jabatan operasional ke dalam unit-unit yang saling berkaitan.
d.      Memilih dan menempatkan orang untuk pekerjaan yang sesuai.
e.       Menjelaskan persyaratan dari setiap jabatan.
f.       Menyesuaikan wewenang dan tanggung jawab bagi setiap anggota.
g.      Menyediakan berbagai fasilitas untuk pegawai.
h.      Menyelaraskan organisasi sesuai dengan petunjuk hasil pengawasan.
3.      Actuating
Kegiatan menggerakkan anggota-anggota kelompok untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas masing-masing.
a.       Melakukan kegiatan partisipasi dengan senang hati terhadap semua keputusan, tindakan atau perbuatan.
b.      Mengarahkan dan menantang orang lain agar bekerja sebaik-baiknya.
c.       Memotivasi angota.
d.      Berkomunikasi secara efektif.
e.       Meningkatkan anggota agar memahami potensinya secara penuh.
f.       Memberi imbalan penghargaan terhadap pekerja yang melakukan pekerjaan dengan baik.
g.      Mencukupi keperluan pegawai sesuai dengan kegiatan pekerjaannya.
h.      Berupaya memperbaiki pengarahan sesuai dengan petunjuk pengawasan.
4.      Controlling
Kegiatan untuk menyesuaikan antara pelaksanaan dan rencana-rencana yang telah ditentukan.
a.       Membandingkan hasil-hasil pekerjaan dengan rencana secara keseluruhan.
b.      Menilai hasil pekerjaan dengan standar hasil kerja.
c.       Membuat media pelaksanaan secara tepat.
d.      Memberitahukan media pengukur pekerjaan.
e.       Memindahkan data secara terperinci agar dapat terlihat perbandingan dan penyimpangan-penyimpangannya.
f.       Membuat saran tindakan-tindakan perbaikan jika dirasa oleh anggota.
g.      Memberitahu anggota-anggota yang bertanggungjawab terhadap pemberian penjelasan.
h.      Melaksanaan pengawasan sesuai dengan petunjuk hasil pengawasan.

Luther Gulick mengatakan, fungsi manajemen adalah POSDCORB, singkatan dari :
P = Planning
O = Organizing
S = Staffing
D = Directing
C = Coordinating
R = Reporting
B = Budgeting

Sebenarnya lama sebelumnya Henry Fayol menyebutkan bahwa tugas utama seoang manajer adalah :
1.      Merencanakan (to plan)
2.      Mengorganisasikan (to organize)
3.      Mengkoordinasikan ( to coordination)
4.      Mengawasi (to control)

K.    Peran Manajemen[16]
Mintzberg mengidentifikasikan adanya sepuluh (10) peran manajer yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori berikut :
a.       Interpersonal Roles
Merupakan peran yang dilakukan manajer dalam menjalankan hubungan antarmanusia, baik internal maupun eksternal. Terdapat tiga macam peran yang dapat dilakukan manajer dalam peran interpersonal, yaitu sebagai figurehed(simbol),leadership (kepemimpinan), dan liaison (penghubung).
b.      Informational Roles
Peran manajer dalam bidang informasional ada tiga macam, yaitu sebagai 1. monitor (mengumpulkan informasi)
Semua manajer mengumpulkan informasi dari organisasi dan instuisinya. Mereka mendapat informasi dari membaca majalah dan berbicara dengan orang lain untuk mempelajari perubahan selera publik.
2. disseminator (penyebar informasi)
Dalam peran sebagai disseminator, manajer juga bertindak meneruskan informasi kepada seluruh anggota internal organisasi.
3. spoke person (juru bicara)
Manajer juga bertindak sebagai spoke person ketika mewakili organisasi sebagai juru bicara untuk menghadapi pihak luar.
c.       Decisional Roles
Terdapat empat macam peran yang harus dilakukan manajer dalam membuat pilihan, yaitu peran sebagai
1.      entrepreuner (wirausaha),
Dalam peran sebagai entrepeuner, manajer berinisiatif dan melihat kesempatan proyek baru yang akan dapat memperbaiki kinerja organisasi.
2.      disturbance handler (menyelesaikan masalah),
Sebagai disturbance handler, manajer nmelakukan tindakan koreksi dan mengatasi masalah sebagai respon terhadap masalah yang tak terduga.
3.      resources allocator (mengalokasikan sumber daya),
Sebagai resources allocator, manajer bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya manusia, fisik dan dana sesuai kebutuhan organisasi secara efisien dan efektif.
4.      negotiator (juru runding).
Dalam peran sebagai negotiator, manajer mendiskusikan masalah dan merundingkan atau membuat kesepakatan dengan unit atau pihak lain untuk mendapatkan manfaat bagi unit kinerjanya.

L.     Manajemen Berdasar Sasaran
Menekankan penetapan tujuan yang tangible (nyata), verifiable (dapat dibuktikan), dan measurable (dapat diukur), dan dilakukan secara partisipatif.Manajemen berdasar sasaran bukanlah gagasan baru, lebih dari 50 tahun yang lalu diusulkan oleh Peter F. Drucker sebagai alat manajemen. Tujuan dipergunakannya adalah sebagai alat untuk memotivasi orang dan bukannya dengan cara mengawasinya. Manajemen berdasar sasaran merupakan teknik dimana manajer dan bawahannya bekerja bersama menetapkan kemudian mencapai tujuan organisasi (Greenberg dan Baron,2003:607). Pengertian lain diberikan Robbins (2001:190) yang menyatakan manajemen berdasar sasaran sebagai suatu program yang mencakup tujuan spesifik, yang secara partisipatif ditetapkan, untuk periode waktu tertentu, dengan umpan balik atas kemajuan pencapaian tujuan.Dalam manajemen berdasar sasaran, tujuan menyeluruh organisasi diterjemahkan dalam tujuan spesifik untuk setiap tingkatan di bawahnya.Terdapat empat kandungan dalam program manajemen berdasar sasaran, yaitu spesifikasi tujuan, pengambilan keputusan partisipatif, periode waktu secara eksplisit dan umpan balik kinerja.[17]

M.   Karakteristik Manajer yang Berhasil[18]
J Sterling Livingstone dalam Stoner, James A.F dan Wankel Charles, 1998, ada tiga karakteristik yang dapat dikaitkan dengan manajer yang berhasil, yaitu harus memiliki :
1.      Kebutuhan untuk mengelola
Artinya hanya orang-orang yang ingin mempengaruhi prestasi orang lain dan merasa puas kalau dapat melakukannya, bisa menjadi manajer yang efektif.
2.      Kebutuhan terhadap kekuasaan
Manajer yang baik mempunyai kebutuhan untuk mempengaruhi orang lain. Untuk dapat melakukan hal ini dia tidak mengandalkan pada otoritas kedudukannya, tetapi pada pengetahuan dan kemampuannya.
3.      Kemampuan untuk empati
Manajer yang efektif membutuhkan kemampuan untuk memahami dan mengatasi reaksi emosional orang lain yang sering tidak terungkapkan agar dapat menggalang kerja sama.

      Kesimpulan
Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer/pimpinan, yaitu : Perencanaan (planning), Pengorganisasan (organizing), Pemimpinan (leading) dan Pengawasan (controlling). Oleh karena itu, manajemen diartikan sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisen.Manajemen sebagai ilmu artinya manajemen memenuhi kritera ilmu dan metode keilmuan yang menekankan kepada konsep-konsep, teori, prinsip, dan teknik pengelolaan sedangkan manajemen sebagai seni artinya kemampuan pengelolaan sesuatu itu merupakan seni menciptakan (kreatif).
Menurut Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert V. manajemen mempunyai lima unsur (5M), yaitu : Men (manusia), Money (uang), Materials (materi), Machines (mesin-mesin), Methods (metode). Tingaktan-tingkatan manajemen : Manajemen puncak (top management), Manajemen menengah (middle management), Manajemen operasi (lower or operation management). Peran Manajemen Mintzberg mengidentifikasikan adanya sepuluh (10) peran manajer yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori :Interpersonal Roles, Informational Roles, Decisional Roles.
J Sterling Livingstone dalam Stoner, James A.F dan Wankel Charles, 1998, ada tiga karakteristik yang dapat dikaitkan dengan manajer yang berhasil, yaitu harus memiliki :Kebutuhan untuk mengelola, Kebutuhan terhadap kekuasaan, Kemampuan untuk empati.


[1] Drs. Nanang Fatah,”Landasan Manajemen Pendidikan”,(Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,2004),hal.9
[2] Ibid,hal.11-12
[3] Pandji Anoraga,S.E.,M.M.,”Manajemen Bisnis”,(Jakarta:PT. RINEKA CIPTA,2004),hal.108
[4] Masiyah Kholmi, Yuningsih,”Akuntasi Biaya”,(Malang:UMM Press,2009),hal .2
[5] Mulyadi,”Sistem Perencanaan dan pengendalian Manajemen”,(Jakarta:Salemba Empat,2007),hal.731
[6] Prof.Dr.Husaini Usman,M.Pd.,M.T.,”Manajemen”,(Jakarta:Bumi Aksara,2008),hal.4
[7] Prof.Dr.Wibowo,S.E.,M,Phil,”Manajemen Perubahan”,(Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2007),hal. 9-10
[8] Ibid,hal.2
[9] Sadono Sukirno,et.al,”Pengantar Bisnis”,(Jakarta:Kencana,2006),hal.96
[10] Drs. Nanang Fatah,”Landasan Manajemen Pendidikan”,(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2004),hal.2
[11] Ibid,hal.3
[12] Yayat M.Herujito,”Dasar-dasar Manajemen”,(Jakarta:PT. Grasindo,2001),hal.6-7
[13] Pandji Anoraga,S.E.,M.M.,”Manajemen Bisnis”,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,2004),hal.111
[14] Masiyah Kholmi, Yuningsih,”Akuntasi Biaya”,(Malang:UMM Press,2009),hal.2
[15] Yayat M.Herujto,”Dasar-dasar Manajemen”,(Jakarta:PT.Grasindo,2001),hal.17-30
[16] Prof.Dr.Wibowo,S.E,M.Phil.,”Manajemen Perubahan”,(Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2007),hal.14-15
[17] Ibid,hal.28-29
[18] Yayat M.Herujito,”Dasar-dasar Manajemen”,(Jakarta:PT.Grasindo,2001),hal.8-9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar