Sabtu, 07 November 2015

Obligasi dan Penilaian Obligasi



OBLIGASI DAN PENILAIAN OBLIGASI


A.  OBLIGASI
1.        Definisi Obligasi
Obligasi (bond) dapat didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan di bayar kembali pada saaat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Nilai utang dari obligasi akan dibayarkan pada saat jatuh temponya dan dinyatakan dalam surat utangnya. Bunga dari obligasi adalah tetap misalnya 14% setahun dan sudah ditentukan. Karena obligasi membayar bunga yang besarnya tetap, maka obligasi dikenal juga sebagai Sekuritas Pendapatan Tetap[1].

2.        Kode Obligasi
Obligasi yang tercatat di pasar modal di beri kode. Kode obligasi ini dimaksudkan untuk membedakan satu obligasi dengan obligasi lain, utnuk kepentingan pencarian dan organisasi data di komputer dan untuk menunjukkan karakteristik dari obligasinya. Misalnya untuk pasar modal Bursa Efek Surabaya (BES), obligasi-obligasi diberi kode sepanjang 12 karakter. Kode obligasi ini adalah sebagai berikut:
A
A
A
A
B
B
B
C
C
D
E
F
G

Keterangan:
AAAA          : singkatan nama dari perusahaan                                 penerbit obligasi
BBB              : kode untuk nomor obligasi yang                                 diterbitkan
CC                 : suku bunga (jika mempunyai beberapa                       suku bunga) dan  opsi-opsi turunan.
D                   : tipe obligasi, yaitu B (Bonds), C                                 (Convertible Bonds), W(Bonds With                         Warrants), T (Medium Term Notes, Y                        (Money Market),  dan  M                                          (Miscellaneous).
E                   : tipe dari suku bunga,yaitu F (Fixed                            Rate), Z (Zero  Rate/Discount) dan V                         (Variable dapat berupa Floating  Rate,                      Revenue sharing,  fixed and floating                        rate, dll
FG                 : Kode dari scriptless.(Jogiyanto,                                  2014:184)

3.        Obligasi Seri dan Termin
Jogiyanto (2014,185) mengidentifikasikan bahwa obligasi (bond) dapat berupa serial bond (obligasi seri) dan term bond (obligasi termin) atau kombinasi keduanya. Serial bond (obligasi seri) adalah suatu kelompok obligasi yang obligasi-obligasinya akan jatuh tempo berurutan, yaitu satu atau lebih obligasi akan jatuh tempo periode berikutnya setelah satu atau lebih obligasi lainnya jatuh tempo (misalnya setiap satu tahun, setiap dua tahun dan seterusnya). Term bond (obligasi termin) adalah obligasi-obligasi yang jatuh tempo bersamaan waktunya. misalnya adalah obligasi yang diterbitkan oleh Bank BP I pada tahun 2003 dengan kode BABP01XXBFTW. Obligasi ini akan jatuh yempo bersamaan pada tanggal 25 April 2006.



4.        Macam-macam Obligasi
a.         Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah mempunyai sifat yang sama dengan obligasi perusahaan, hanya bedanya penerbitnya adalah pemerintah bukannya perusahaan swasta, sehingga obligasi pemerintah dianggap lebih aman dibandingkan dengan obligasi perusahaan. Surat utang pemerintah ini disebut dengan SUN (Surat Utang Negara).
Tabel 1.1 Sebagian Obligasi Pemerintah yang Tercatat di BES
Nama Obligasi Pemerintah
Kode di BES
Nilai Total
Tanggal Maturiti
Suku Bunga
Obligasi Pem. Th.2002 Seri FR0019
GBRB0019NvBF
11.856.341.000.000
15 Juni 2013
14,250%
Obligasi Pem. Th.2002 Seri VR0019
GBRB0019NvBV
11.406.226.000.000
25 Des 2014
9,250%
Obligasi Pem. Th.2002 Seri VR0020
GBRB0020MyBV
9.899.007.000.000
25 April 2015
12,08%
Obligasi Pem. Th.2002 Seri FR0020
GBRB0020NvBF
11.856.341.000.000
15 Des 2013
14,275%
            Sumber: Jogiyanto,2004:186( dalam Bursa Efek Surabaya)

b.      Municipal Bond
Municipal Bond adalah obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, misalnya pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten. Pemerintah daerah biasanya mengeluarkan obligasi ini untuk pembiayaan modal, seperti membangun jalan raya, perumahan rakyat, rumah sakit umum, universitas dan lainnya.
c.       Obligasi perusahaan
Obligasi perusahaan (corporate bond) adalah surat utang jangka panjang yang di keluarkan oleh perusahaan swasta dengan nilai utang akan di bayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan pembayaran kupon atau tanpa kupon yang sudah ditentukan di kontrak utangnya. Obligasi perusahaan biasanya dilindungi dengan bond indenture, yaitu janji perusahaan penerbit obligasi untuk mematuhi semua ketentuan yang dituliskan kepada pihak tertentu yang dipercaya (trustee). Trustee ini biasanya adalah suatu bank atau perusahaan trust  yang akan bertindak mewakili pemegang obligasi

5.      Pasar Obligasi
Obligasi diperdagangkan di pasar modal, khususnya di pasar obligasi. Di Indonesia, obligasi diperdagangkan di Bursa Efek Surabaya (BES). Berikut adalah data obligasi di pasar obligasi BES selama tahun 2003, 2004 dan 2005.
Tabel 1.2 Data Pasar Obligasi di Bursa Efek Surabaya

31 Agus 2005
2004
2003
Rp
USD
Rp
USD
Rp
USD
Jumlah tercatat (termasuk obligasi baru)
Obligasi perusahaan
264
2
243
2
180
2
Obligasi pemerintah
50
0
48
0
52
0
Tambahan obligasi baru
Obligasi perusahaan
47
0
81
0
80
2
Obligasi pemerintah
6
0
3
0
3
0
Jumlah perusahaan penerbit obligasi
106
2
107
2
92
2
Perdagangan (Rp dalam Miliar, USD dalam Rp)
Obligasi perusahaan
18,010
4
15,776
1
13,511
6
Obligasi pemerintah
464,432
0
512,989
0
314,059
0
Rerata harian:
Obligasi perusahaan
97
0
65
0
56
0
Obligasi pemerintah
2,510
0
2,129
0
1,292
0
Kapitalisasi pasar (Rp dalam Miliar, USD dalam juta)
Obligasi perusahaan
59,523
105
58,791
105
45,390
105
Obligasi pemerintah
406,398
0
399,304
0
390,482
0
Sumber: Jogiyanto,2004:188( dalam Bursa Efek Surabaya)


B.  NILAI OBLIGASI
Nilai obligasi dapat berupa nilai maturiti, nilai pasar, dan nilai intrinsik.
1.      Nilai maturiti Obligasi
Jogiyanto (2014, 189) menjelaskan bahwa nilai maturiti (maturity value) atau disebut juga dengan nilai jatuh tempo adalah nilai yang dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo Nilai maturiti ini juga mewakili nilai nominal atau nilai par (par value) atau nilai tampang (face value) dari obligasi. Nilai jatuh tempo biasanya sudah tertentu perusahaan lembarnya, misalnya US $1,000 atau misalnya Rp I juta.
2.      Nilai Pasar Obligasi
Nilai pasar obligasi (market value) adalah nilai jual obligasi yang terdaftar di pasar modal pada saat tertentu. Mi­salnya adalah kutipan nilai-nilai, pasar beberapa obligasi yang tercatat di New York Stock Exchange di surat kabar The Wall Street Journal.
Tabel 1.3 Kutipan Nilai-nilai Pasar Obligasi
Obligasi
Hasil Sekarang
Volume
Nilai Tutup
Perubahan Bersih
ATT 8.80s05
ATT 85/8s07
ATT 85/826
Amoco 9.2s04
9.5
9.6
9.8
9.4
260
284
207
11
923/4
901/4
875/8
971/7
-1/2
-3/4
-7/8
-1/2
Sumber: Jogiyanto,2004:189 (surat kabar The Wall Street Journal)
Penjelasan dari tabel di atas adalah sebagai berikut ini.
a.       Sebagai contoh adalah obligasi ATT 8.80s05 yang tam­pak di tabel di atas. Obligasi ini diterbitkan oleh perusa­haan American Telephone & Telegraph (AT&T) dengan membayarkan kupon sebesar 8,80% setahunnya dan dibayar setengah tahunan (diberi kode “s” yang  berarti (semiannually) dan jatuh tempo pada tahun 2005.
b.      Hasil sekarang (current yield) dari obligasi ini adalah sebesar 9,5%. Hasil sekarang (current yield) adalah nilai kupon sekarang dibagi dengan harga pasarnya, yaitu sebesar $88.00/$927.50 atau sebesar 9.5%.
c.       Selama hari tersebut, jumlah transaksi yang terjadi adalah sebanyak 260 volume obligasi.
d.      Pada saat pasar obligasi ditutup pada hari itu, nilai pasarnya adalah sebesar $927.50.
e.       Nilai penutupan obligasi turun sebesar $5.00 atau -1/2 poin dari nilai penutupan hari sebelumnya.

3.      Niali Intrinsik Obligasi
Nilai intrinsik (intrinsic value) atau nilai fundamental (fundamental value) atau nilai sesungguhnya dari suatu obligasi adalah perkiraan nilai sebenarnya dari suatu obligasi. Nilai sebenarnya tidak mungkin dihitung dengan tepat, hanya dapat diperkirakan. Menurut Jogiyanto (2014, 190) nilai intrinsik suatu obligasi pada saat tertentu dapat diperkirakan dengan rumus sebagai berikut ini.
 



Notasi :
NO*          =  nilai intrinsik dari obligasi.
i                 =  suku bunga diskonto (discount rate) yang digunakan.
Kt              =  nilai kupon ke-tdari t=1sampai dengan n, yaitu tingkat suku bunga kupon dikalikan dengan ilai par obligasi.
NTJTn       =  nilai jatuh tempo obligasi.

Untuk nilai kupon yang konstan, yaitu K1 = K2 = … =Kn =K, maka rumus diatas dapat dituliskan sebagai berikut :

 



Notasi :
NO*          =  nilai intrinsik dari obligasi.
t                 =  periode waktu ke-tdari t=1sampai dengan n.
i                 =  suku bunga diskonto (discount rate) yang digunakan.
K               =  nilai kupon tetap yaitu tingkat suku bunga kupon dilakikan dengan nilai par obligasi.
NTJTn       =  nilai jatuh tempo obligasi.
Obligasi dapat berupa coupon bond (obligasi kupon) dan pure-discount bond (obligasi dengan diskon-murni). Coupon bond (obligasi kupon) adalah obligasi yang membayar kupon. Kupon adalah bunga yang dibayarkan oleh obligasi untuk se­tiap periode tertentu, umumnya tiap setengah tahun atau ta­hunan.
NO* =

Pure-discount bond (obligasi dengan diskon-murni) merupakan obligasi yang tidak membayar kupon, sehingga obligasi dijual dengan harga diskon. Jika obligasi tidak membayar kupon, maka nilai intrinsik dari obligasi pada saat tertentu dapat diperkirakan dengan rumus :


Notasi :
NO*          =  nilai intrinsik dari obligasi.
i                 =  suku bunga diskonto (discount rate) yang digunakan.
NTJTn       =  nilai jatuh tempo obligasi. (Jogiyanto, 2014:191)

C. LIKUIDITAS OBLIGASI
Likuiditas (liquidity) atau disebut juga dengan marketabi­lity dari suatu obligasi menunjukkan seberapa cepat investor dapat menjual obligasinya tanpa harus mengorbankan harga obligasinya. Salah satu pengukuran dari likuiditas obligasi adalah rentang permintaan penawaran (bid-ask spread) yang menunjukkan perbedaan antara nilai permintaan tertinggi investor mau menjual dan penawaran terendah dealer mau membeli. Obligasi yang aktif diperdagangkan akan cenderung mempunyai bid-ask spread yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak aktif diperdagangkan.

D.   HASIL OBLIGASI
Beberapa pengukuran digunakan untuk mengukur yield dari suatu obligasi. Beberapa diantaranya adalah current yield, yield to maturity, dan yield to call.
1.      Hasil sekarang (current yield)
Hasil sekarang (current yield) diukur dengan nilai kupon setahun dibagi dengan nilai pasar obligasi saat ini.
Contoh:
Obligasi Astra Graphia I dengan kode ASGR01XXBFTW yang jatuh tempo pada tanggal 27 Oktober 2008, membayar kupon sebesar 13,375% pada hari ini dijual dengan harga 89,25 poin.
Penyelesaian:
Hasil sekarang =


2.      Hasil Sampai Maturiti (YTM/yield to maturity)
NO =

Hasil sampai sekarang (yield to maturity) adalah tingkat return dari obligasi yang dibeli dengan harga pasar sekarang dan disimpa sampai jatuh tempo. YTM dapat dinyatakan dalam rumus:


Notasi:
YTM    : Yield to maturity
NO      : nilai pasar sekarang obligasi
Kt        : nilai kupon ke-t dengan t=1 sampai dengan n
              (tingkat suku bunga kupon x nilai par obligasi)
NJTn    : nilai jatuh tempo obligasi
Contoh:
Seorang investor membeli obligasi 5 tahun pada tahun 2001 dengan niali pasar 990npoin (Rp. 990.000,-/lbr). Obligasi ini membayar buna variabek (floating rate) yaitu sebesar 4% (Rp. 40.000,-) pada tahun 2002, 4,5% (Rp. 45.000,-) pada tahun 2003, 5% (Rp. 50.000,-) pada tahun 2004 dan 5,5% (Rp. 55.000,-) pada tahun 2005. Obligasi ini jatuh tempo pada tahun 2005. Berapa nilai dari YTM?
Penyelesaian:
Nilai YTM dapat dihitung dengan cara trial and error dengan menggunakan Excel dengan menggunakan fungsi IRR (A3:E3) di sel B5 sebagai berikut:
Gambar 1.1 Metode trial and error IRR





Untuk nilai kupon yang konstan, yaitu K1 = K2 = … = Kn = K,. maka rumus diatas dapat dituliskan sebagai berikut:
NO =



Notasi:
YTM    : Yield to maturity
t           : periode waktu ke-t dari t-1 dampai dengan n
NO      : nilai pasar obligasi
K         : nilai kupon (tingkat suku bunga kupon x nilai                        par obligasi)
NJTn    : nilai jatuh tempo obligasi

Contoh:
Suatu obligasi berumur 5 tahun (10 periode pembayaran) dengan kupon sebesar 7% per tahun, di bayar setengah tahunan (Rp. 35.000 per setengah tahunnya). Nilai jatuh tempo obligasi adalah Rp. 1.000.000,-. Misalnya obligasi ini sekarang dijual dengan premium sebesar Rp. 1.055.000,-. Nilai yioeld to maturity dapat dihitung dengan rumus diatas:
NO =
Rp. 1.055.000,- =
Rp. 1.055.000,- = (Rp. 35.000,- x faktor nilai anuitas) +                                     (Rp. 1.000.000,- x faktor nilai                                                       sekarang)
YTM 2% = (Rp. 35.000,- x 8,983) + (Rp. 1.000.000,- x                           0,820)
                            = Rp. 1.134.405,-
Nilai YTM = 3,5% - (Rp. 1.055.000 – Rp. 1.000.000) x 3,5%-2%
                                        (Rp. 1.134.405 – Rp. 1.000.000)
                          = 2,886 setengah tahunan atau 5,77%
Rp. 1.134.405
                                                Rp. 1.055.000

                                                                                Rp. 1.000.000
2%                          2,886%                  3,5%
d.      Hasil sampai ditarik (yield to call)
Hasil sampai ditarik (yield to call) adalah return dari obligasi dari sekarang sampai dengan tanggal obligasi ditarik kembali. Perbedaaan antara YTC dengan YTM adalah jika YTM waktu obligasinya mulai dari sekarang sampai jatuh tempo tetapi jika YTC waktu obligasinya adalah dari sekarang sampai kemungkinan ditarik.

E.  HAK TARIK (CALL PROVISION)  
Jogiyanto (2014,199) menjelaskan bahwa hak tarik atau provisi tarik (call provision)  adalah hak penerbit obligasi untuk membayar obligasinya pada nilai par sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo. Untuk para investor, obligasi yang mempunyai call provision merugikan sehingga harga obligasi ini akan lebih rendah dibandingkan dengan obligasi sejenis yang tidak mempunyai hak tarik.
1.      Rentang Hasil (yield spread)
Rentang Hasil (yield spread) adalah perbedaan antara yield to maturity (YTM) yang dijanjikan dengan YTM suatu obligasi bebas gagal (default free) yang mempunyai nilai kupon dan waktu maturity yang sama.
YTM diinginkan (Y) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Y =

 


Notasi:
Y   :YTM dijanjikan
Y’  : YTM diharapkan
Pd  : propabilitas obligasi gagal
λ    : nilai obligasi yang tidak terbayar relative terhadap harga pasar sekarang
2.      Risiko Obligasi
Risiko dari obligasi adalah kemungkinan obligasi tidak terbayar (default). Peringkat obligasi (bond rating) dapat digunakan sebagai proksi dari risiko obligasi. Berikut adalah peringkat obligasi menurut
S & P:
Table 1.4 Peringkat Obligasi Menurut S & P
Peringkat
Keterangan
AAA
Mempunyai kemampuan sangat kuat untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali  prinsipal.
AA
Mempunyai kemampuan  kuat untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali  prinsipal.
A
Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali  prinsipal tetapi lebih rentan terhadap  kondisi-kondisi yang berubah terbalik dibandingkan dengan kasus dari AA.
BBB
Mempunyai kemampuan cukup untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali  principal. Bahkan lebih rentan terhadap  kondisi-kondisi yang berubah terbalik dibandingkan dengan kasus dari AA
BB,B,
CCC,CC,C
Dianggap spekulatif terhadap kemampuan untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali prinsipal. BB menunjukkan tingkat terendah dari spekulasi dan C menunjukkan tingkat tertinggi dari spekulasi
D
Gagal (default). Pembayaran bunga-bunga dan pembayaran kembali prinsipal tertunggak.
+ atau -
Dapat digunakan untuk menunjukkan posisi relative di dalam suatu kategori.

3.      Teorema Penilaian Obligasi
Teorema 1:
Harga dari obligasi akan bergerak berlawanan dengan hasil pasar (market yield).
Dengan meningkatnya suku bunga, maka tabungan aan semakin menarik karena memberikan bunga tabungan yang meningkat. Di sisi investor yang akan menjual obligasinya dan akan mengalihkan hasilnya ke tabungan dengan bunga yang tinggi, sehingga harga obligasi akan menurun.
Teorema 2:
Dengan maturity konstan, penurunan suku bunga akan menaikkan harga obligasi dengan basis presentasi lebih besar dibandingkan dengan peningkatan suku bunga yang sama besarnya yang akan menurunkan harga obligasi.
Teorema 3:
Untuk suatu perubahan suku bunga yang tertentu, besarnya perubahan harga obligasi akan berhubungan positif dengan waktu maturity, yaitu semakin lama maturitinya, semakin besar perubahan harga obligasinya.
Teorema 4:
Perubahan harga yang terjadi akibat hubungan antara maturity obligasi dan volatilitas harganya akan semakin besar dengan tingkat menurun (increase at a dimising rate) sejalan dengan meningkatnya maturity.
Teorema 5:
Presentasi perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bungan akan lebih kecil jika tingkat kupon lebih tinggi. Jogiyanto (2014,212)

4.      Durasi Obligasi
Durasi (duration) didefinisikan sebagai pengukur dari umur hidup ekonomis dari suatu obligasi dengan mempertimbangkan semua bentuk dan besarnya aliran kas keseluruhan dari obligasi sampai jatuh temponya.
Konsep dari durasi pertama kali diperkenalkam oeh Macaulay pada tahun 1983. Rumus untuk menghitung durasi menurut Macaulay adalah sebagai berikut:
D =

 


Notasi:
D                   = durasi Macaulay
t                     = periode waktu dari aliran kas
n                    = lama maturity
PV (AKt)      = nilai sekarang dari aliran yang                                    didiskontokan dengan YTM
HPO              = harga pasar obligasi

Tabel 1.5 Perhitungan Durasi Obligasi
Periode kupon
Aliran kas
PV factor dari 7%
PV dari aliran kas
t x (PV dari aliran kas)
1
70.000
0,93458
65.420,56
65.420,56
2
70.000
0,87344
61.140,71
122.281,42
3
70.000
0,81630
57.140,85
171.422,55
4
70.000
0,76290
53.402,66
213.610,66
5
70.000
0,71299
49.909,03
249.545,16
6
70.000
0,66634
46.643,96
279.863,73
7
70.000
0,62275
46.592,48
305.147,37
8
70.000
0,58201
40.740,64
325.925,10
9
70.000
0,54393
38.075,36
342.678,26
10
1.070.000
0,50835
543.933,74
5.439.337,43
Total
1.000.000
7.515.232,25
Durasi Macaulay dalam tahunan = 7.515.232,25/1.000.000 = 7,52
Durasi Macaulay dalam setengah tahunan = 7,52/2 = 3,76

5.      Sensivitas Harga Obligasi Dari Perubahan Suku Bunga
▲P/P ̴ -  ▲i

Nilai obligasi setiap saat ini dapat dihitung dengan mengestimasi perubahan harga obligasi dari harga sebelumnya. Rumusnya adalah sebagai berikut:


Notasi:
▲P           : notasi harga obligasi
P               : harga dari obligasi
D              : durasi dari obligasi
i                : suku bunga sebelum berubah
▲i                        : perubahan suku bunga



6.      Imunisasi
Imunisasi (immunization) adalah strategi investasi di obligasi yang menyamakan durasi dari obligasi atau potofolio obligasi dengan waktu lamanya investasi untuk menghilangkan risiko perubahan suku bunga. Jogiyanto (2014,223)


[1] Jogianto. 2000. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, edisi kedua BPFE. Jogjakarta.

1 komentar:

  1. https://mediumtermnotesinfo.blogspot.com/2020/11/definisi-medium-term-note-mtn.html?m=1

    BalasHapus